Sabar dan Syukur

Friday, 28 March 2025 Oleh Admin
Sabar dan Syukur
Bagikan

Makna Sabar dan Syukur

اَلصَّبْرُ عِبَارَةٌ عَنْ ثَبَاتِ بَاعِثِ الدِّيْنِ فِي مُقَابَلَةِ بَاعِثِ الشَّهْوَةِ

Sabar adalah suatu ungkapan untuk menunjukkan atas kokohnya dorongan agama dalam melawan dorongan syahwat. (Ihya Ulumiddin, 4:63)

اَلشُّكْرُ عِبَارَةٌ عَنْ مَعْرُوْفٍ يُقَابِلُ النِّعْمَةَ سواء كَانَ بِالِّلسَانِ أَوْ بِاْليَدِ أَوْ بِاْلقَلْبِ. وَالشُّكْرُ اْلعُرْفِي هُوَ صَرْفُ اْلعَبْدِ جَمِيْعَ مَا أَنْعَمَ اللهُ بِهِ عَلَيْهِ مِنَ السَّمْعِ وَاْلبَصَرِ وَغَيْرِهِمَا اِلَى مَا خُلِقَ لِأَجْلِهِ

Syukur adalah suatu ungkapan tentang kebaikan untuk membalas nikmat, baik dengan ucapan, anggota badan atau dengan hati. Dan syukur menurut istilah agama adalah seorang hamba menggunakan semua yang Allah nikmatkan kepadanya dari pendengaran, penglihatan dan selain keduanya, sesuai dengan tujuan diciptakannya. (Tahdzibul Akhlaq : 68)

Kedudukan Sabar dan Syukur

قال عبد الله بن مسعود رضى الله عنه: أَلْاِيْمَانُ نِصْفَانِ نِصْفُ صَبْرٍ وَنِصْفُ شُكْرٍ

Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Iman itu terbagi kepada dua bagian, Sebagian sabar dan Sebagian lagi syukur. (‘Uddatu Shabirin wa Dzakhiratu Syaakirin : 108)

قال علي رضي الله عنه: إِنَّ الصَّبْرَ مِنَ اْلإِيْمَانِ بِمَنْزَلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ - ثُمَّ رَفَعَ صَوْتَهُ- فَقَالَ: أَلاَ إِنَّهُ لَا إِيْمَانَ لِمَنْ لَا صَبَرَ لَهُ

Ali RA mengatakan, “Sesungguhnya kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh.”

-kemudia ia meninggikan suaranaya- dan berkata, “ingatlah sesungguhnya tidak ada iman bagi yang tidak memiliki kesabaran.” (Fathul Majid : 362)

Sabar dan Syukur Penyeimbang dan Penstabil Kehidupan

عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Dari Suhaib ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw: sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin itu, sesungguhnya urusannya semuanya baik, dan hal itu tidak mungkin dimiliki kecuali oleh seorang mukmin, jika mendapatkan kesenangan ia syukur, maka itu baik baginya, dan jika musibah menimpanya ia sabar, maka itu baik baginya. (HR. Muslim, 4:2295)

Syukur semakin subur dan sabar semakin mengakar

Keyakinan berikut harus terhunjam kuat di hati agar syukur semakin subur dan sabar semakin mengakar, yaitu :

  1. Fasilitas hidup yang Allah berikan adalah sarana untuk mengabdi dan beribadah hanya kepada-Nya

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Ad-Dzariyat:56)

  1. Seluruh nikmat itu milik Allah dan kita akan kembali kepada-Nya

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ .  أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan Kami pasti akan Menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguh-nya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Baqarah: 155-157)

  1. Apa yang ada di Dunia akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah abadi

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. An-Nahl:96)

  1. Hidup tidak akan lepas dari ujian

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan. (QS. Al-Anbiya:35)

Disusun oleh: Dikdik Wahyudin Ash-Shiddiq, S.Pd.I.
Disampaikan pada kegiatan Al-Marhalatul Ilmiyyah 1446 H PC Pemuda Persis Banjaran