Fenomena Bullying Pelajar sebagai Refleksi Perbaikan Sistem Pendidikan Orang Tua, Masyarakat dan Pemerintah.
Tuesday, 03 October 2023 Oleh Admin
Perundungan secara brutal yang dilakukan oleh salah satu siswa SMP (14 thn) di Cilacap, cukup membuat ramai pemberitaan jagat sosial hari ini. Tidak habis pikir, pelaku meskipun masih berada di bawah umur telah melakukan perbuatan yang sadis dengan melakukan penyiksaan kepada korbannya dikarenakan masalah yang sepele. Perilaku pelaku bullying tersebut, seolah-olah menggambarkan perilaku yang tidak terdidik secara moral dengan baik. Peristiwa di Cilacap tersebut, bisa jadi hanya salah satu dari sekian banyak peristiwa penyimpangan perilaku pelajar yang baru terekspos oleh media. Kekerasan, penyimpangan seksual, hingga sikap amoral terhadap guru diantara perilaku-perilaku yang mulai memenuhi berita di media masa hari ini. Fenomena tersebut bisa jadi hanyalah fenomena gunung es yang terlihat dan tidak disadari oleh Masyarakat sepenuhnya.
Jika kita tarik lebih jauh, mengapa anak bisa melakukan perilaku menyimpang? Dalam tulisan ini, saya merasa penting untuk menyampaikan penyebab penyimpangan perilaku anak yang di tulis oleh Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya Tarbiyyat al-Aulād fi al-Islām. Dalam karyanya tersebut ia menyampaikan, banyak faktor sebenarnya mengapa seorang anak melakukan penyimpangan akhlak.
Pertama, Perlakuan buruk orang tua kepada anak. Orang tua yang terbiasa memukul, membentak, berkata kasar bisa jadi akan menjadi pengalaman pahit bagi seorang anak dalam kehidupannya. Sang anak mendapatkan teladan yang tidak baik di dalam rumahnya sendiri. “Dahulu orang tua saya terbiasa memukul, membentak, dan berkata kasar dalam menyelesaikan masalah, maka seperti itulah baiknya saya menyelesaikan masalah dengan teman saya”. Bisa jadi perkataan itulah yang terbenak dalam pola pikir seorang anak dalam perkembangannya menuju kedewasaanya.
Kedua, Pertengkaran orang tua di dalam rumah. Ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan seorang anak di dalam rumah bisa jadi yang menjadikan karakter seorang anak tersebut menjadi tidak stabil. Lebih buruk lagi, jika pertengkaran itu sampai mengakibatkan perceraian, maka perhatian dalam pendidikan akhlak seorang anak akan terabaikan. Seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian yang baik di dalam rumah, akan mencari perhatian dan kenyamanan di luar rumah. Syukurnya, jika ia mendapat lingkungan yang baik di luar rumah, namun jika tidak maka lingkungan yang buruklah yang akan mempengaruhinya.
Dua faktor pertama ini, menunjukan pentingnya pendidikan dan teladan yang baik dari orang tua terhadap anak. Rasulullah saw. telah memberikan teladan terbaik dalam masalah ini. Anas bin Malik menceritakan, selama 10 tahun menjadi khadim nya Rasulullah saw. sejak kecil belum pernah sekalipun beliau membentak, memarahai apalagi sampai memukul Anas bin Malik. Begitu pula Bagai mana keteladanan Rasulullah saw. di dalam Rumah. Beliau bercanda, menampilkan kelembutan, kasih sayang bahkan seringkali beliaulah yang mengerjakan pekerjaan rumah seperti halnya membereskan rumah hingga menyapu rumah sebagaimana penuturan Aisyah radhiyallahu ‘anha. Oleh karena, itua penting sekali para orang tua melakukan evaluasi terhadap visi keluarga dan perbaikan secara terus menerus dalam pola pendidikan dan keteladanan terhadap anak di dalam rumah.
Ketiga, Lingkungan pertemanan yang buruk. Bisa saja Pendidikan orang tua yang baik akan terkalahkan dengan lingkungan pertemanan yang tidak baik di luar rumah. Akhlak baik sang anak tercuri tabi’atnya dengan keburukan lingkungan pertemanannya. Nabi saw. dalam hal ini sudah lama mengingatkan, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka lihatlah dengan siapa kalian berteman”. Dengan demikian, orang tua dapat menjaga petermanan anakanya dengan baik ketika di luar rumah. Begitupula, Masyarakat secara luas mesti pula ikut andil dalam membangun komunitas Masyarakat yang shalih, benci kepada kemungkaran dan kemaksiatan apapun yang terjadi di lingkungannya masing-masing.
Keempat, Faktor tontonan kriminalitas dan seksualitas. Tontonan yang tidak menjadi tuntunan yang baik tentunya akan sangat mempengaruhi besar pengalaman jiwa seorang anak. Orang tua dengan demikian, mesti secara tegas dan disiplin dalam mengontrol tontonan anak. Penggunaan gadget yang tanpa pengawasan, bisa jadi pendorong kuat anak-anak untuk melakukan penyimpangan perilaku sesuai dengan pengalaman tontonan yang terbiasa ia saksikan. Al-Qur’an dalam surat an-Nur ayat ketiga puluh, sudah mengisayaratkan bahwa penglihatan yang tidak terjaga akan mendorong pada jiwa yang kotor. Sedangkan jiwa yang kotor akan mendorong pada syahwat-syahwat yang kotor pula.
Kelima, Kefakiran dan pengangguran yang merebak di Masyarakat. Faktor terakhir ini, saya kira diantara penyebab yang tidak disadari oleh Masyarakat luas. Ketidakcukupan terhadap kebutuhan pokok, menyebabkan seorang anak mesti mencari kebutuhan itu di luar rumah. Akhirnya Pendidikan seorang anak akan terbaikan. Kondisi tersebut, diperparah dengan tingkat pengangguran yang tinggi di Masyarakat. Anak-anak muda yang tidak sibuk dalam hal-hal yang positif, maka akan tersibukan dengan hal-hal yang unfaidah. Sehingga komunitas-komunitas anak muda yang tidak baik tersebutlah bisa jadi yang mempengaruhi perkembangan akhlak seorang anak di dalam lingkungannya.
Atas dua factor inilah, kiranya pemerintah mesti dengan tegas menutup tontonan yang tidak berfaidah di dalam media digital dan membuat strategi dengan serius dalam menyelesaikan problem kemiskinan dan pengangguran. Dengan demikian, permasalahan bullying anak tersebut mesti ditinjau secara holistik. Banyak faktor yang bisa menjadikan seorang anak itu melakukan penyimpangan perilaku. Bukan semata-mata hanya dari anak itu sendiri. Namun bisa jadi perilaku buruk itu timbul dari orang tua, masyarakat atapun pemerintah yang belum seirus untuk memperbaiki sisitem pendidikan di negeri ini.
Oleh : Husna Hisaba Kholid
(Ketua PP. Ikatan Pelajar Persis 2013-2015)
Cari Berita
Berita Populer
Suksesnya Kegiatan CraftPreuneur dalam Mengembangkan Kreativitas dan Bisnis di Pemudi Persis Banjaran
PC Pemudi Persis Banjaran selenggarakan Pra Ma'ruf
PC Pemuda Persis Banjaran inisiasi Program Mubahatsah
Kajian Populer
Sejarah Bani Israil Dan Konflik Palestina- Israel Tinjauan Historis Dan Akademis
Seminar Pendidikan PC Persis Banjaran 2025 - Ust. H. Ucu Najmudin, M.Pd
Bakar Semangat Jihadmu!